86Berita.Com//PANGKALPINANG – Erzaldi Rosman, salah satu tokoh politik terkemuka di Provinsi Bangka Belitung (Babel), kembali menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak penambang rakyat. Di tengah ketergantungan ekonomi daerah dan masyarakat Babel terhadap sektor pertambangan timah, Erzaldi menyadari pentingnya regulasi yang jelas dan pasti bagi para penambang rakyat agar mereka bisa bekerja dengan tenang dan legal. Kamis, 17/10/2024).
Selama bertahun-tahun, regulasi terkait izin pertambangan rakyat (IPR) dan wilayah pertambangan rakyat (WPR) telah menjadi hambatan bagi masyarakat yang bergantung pada pertambangan.
Hingga saat ini, tumpang tindih aturan dan regulasi menjadi penghalang utama bagi rakyat yang ingin melakukan penambangan secara sah. Erzaldi, yang telah lama terlibat dalam isu pertambangan ini, menyatakan akan terus memperjuangkan hak-hak penambang.
“Masalah WPR dan IPR ini sudah lama menjadi perhatian saya. Meskipun regulasi yang ada membuat prosesnya sulit terealisasi, saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan hal ini bagi penambang rakyat,” ujar Erzaldi Rosman ketika ditemui di Pangkalpinang.
Langkah Konkret ke Depan Ketika ditanya mengenai rencana ke depan jika terpilih kembali sebagai Gubernur Bangka Belitung untuk periode lima tahun mendatang, Erzaldi dengan tegas menyampaikan langkah-langkah yang akan diambilnya untuk memastikan WPR dan IPR dapat segera terealisasi.
“Pastinya, saya akan terus memperjuangkan ini. Masyarakat Babel harus dipersiapkan untuk kehidupan pascatambang, tetapi kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa ketergantungan masyarakat terhadap tambang saat ini masih sangat tinggi. Oleh karena itu, di satu sisi kita harus mempersiapkan masyarakat untuk masa depan tanpa tambang, namun di sisi lain kita juga perlu memastikan bahwa mereka yang masih bergantung pada tambang bisa melakukannya dengan aman dan sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.
Erzaldi mengakui bahwa persoalan ini tidak bisa diselesaikan secara instan, mengingat banyaknya regulasi yang melibatkan pemerintah pusat.
Namun, dia optimis masalah ini dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat.
“Saya yakin, dengan dukungan dari berbagai pihak dan niat baik untuk menyejahterakan masyarakat, masalah WPR dan IPR ini bisa segera diselesaikan,” tambahnya.
Siap Temui Presiden Prabowo Subianto Sebagai bagian dari komitmennya untuk memperjuangkan WPR dan IPR, Erzaldi Rosman menyatakan kesiapannya untuk menemui Presiden Prabowo Subianto guna membahas langsung persoalan ini.
Menurutnya, Presiden sudah lama memahami kondisi pertambangan di Babel dan tentu akan mendukung solusi terbaik bagi masyarakat.
“Insha Allah, masalah IPR dan WPR bagi rakyat akan segera terselesaikan. Jika perlu, saya akan menemui Presiden Prabowo untuk memaparkan persoalan yang ada.
Beliau sudah cukup paham tentang masalah di Babel ini sejak lama, jadi saya yakin kami bisa menemukan solusi yang tepat,” kata Erzaldi dengan senyum penuh keyakinan.
Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Erzaldi dalam memperjuangkan kepentingan penambang rakyat, terutama mereka yang saat ini terjebak dalam ketidakpastian regulasi.
Selain itu, Erzaldi juga berharap agar masyarakat Babel dapat mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih berkelanjutan, di mana ketergantungan terhadap tambang mulai berkurang dan diversifikasi ekonomi semakin kuat.
Keseimbangan Antara Pertambangan dan Pembangunan Berkelanjutan
Erzaldi juga menekankan pentingnya mempersiapkan masyarakat Babel untuk kehidupan pasca-tambang. Meskipun pertambangan timah telah menjadi penopang ekonomi daerah selama puluhan tahun, Erzaldi percaya bahwa masa depan Babel harus berorientasi pada pembangunan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Kita harus mulai memikirkan bagaimana masyarakat bisa hidup setelah tambang tidak lagi menjadi sumber utama ekonomi. Kita perlu mempersiapkan program-program yang mendukung diversifikasi ekonomi, terutama di sektor-sektor seperti pariwisata, pertanian, dan industri kreatif,” tutupnya.
Dengan komitmen yang kuat dan rencana strategis ke depan, Erzaldi Rosman berharap dapat membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat Bangka Belitung, tidak hanya dalam hal pertambangan, tetapi juga dalam mempersiapkan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. (Bonedi/KBO Babel)