Pemkab Cilacap Fokus Peningkatan Gizi Balita SSGI 2024




86berita.com CILACAP – Penjabat Bupati Cilacap M. Arief Irwanto menyoroti naiknya jumlah balita stunting di Kabupaten Cilacap. Pada penimbangan serentak yang dilakukan pada Juni 2024, jumlah balita stunting tercatat sebanyak 4.846 balita. Pada Agustus 2024, angkanya naik menjadi 5.257 balita.

“Kalau ada kenaikan stunting di 25 puskesmas, berarti ada kegiatan tim yang kurang produktif. Metodologi penanganannya perlu diperbaiki. Jangan sampai September-Oktober peningkatannya makin tinggi,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka persiapan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Ruang Jalabumi Sekretariat Daerah Kabupaten Cilacap pada Rabu (18/9/2024).

Menurut Arief, SSGI ini merupakan sarana untuk memperbaiki status gizi Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu dia meminta seluruh Kepala Puskesmas untuk mengkoordinir pendekatan penanganannya agar lebih tepat sasaran. Dinkes juga diminta mengevaluasi kenaikan yang terjadi pada Juni hingga Agustus, agar saat pelaksanaan survei berbagai persoalan ini dapat teratasi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Cilacap, Ari Windi Hardanu menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan pengadaan PMT bagi balita bermasalah gizi selain overweight di 81 blok sampling SSGI melalui skema CSR Bank Jateng dalam bentuk pangan hewani.

“Intervensi yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan berupa dua butir telur dan dua kotak susu UHT 125 ml untuk 1.634 balita bermasalah gizi dengan durasi intervensi 21 hari,” jelas Ari Windi.

Terkait pelaksanaan SSGI, menurut Ari Windi pada tahun 2024 ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana SSGI tidak lagi dilaksanakan oleh Kabupaten sebagai pelaksana teknis, melainkan oleh pihak ketiga, yaitu Sucofindo, berdasarkan hasil pemilihan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Nantinya blok sampling dipisahkan antara daerah perdesaan dan perkotaan. Dalam satu blok sampling, akan diambil beberapa rukun tetangga yang membutuhkan 10 rumah tangga balita yang ditentukan berdasarkan hasil pengajaran oleh PPS pusat setelah dilakukan update terhadap rumah tangga yang masih ada di dalam RT dalam blok sampling.

Secara umum seluruh kecamatan di Kabupaten Cilacap akan menjadi sasaran blok sampling, kecuali wilayah Puskesmas Jeruklegi 2. “Di Kabupaten Cilacap sendiri terdapat 81 blok sampling yang terdiri dari 195 RT. Dengan bantuan Puskesmas dan berbagai pihak terkait, kami menghimpun permasalahan gizi khusus di 195 RT yang ada di dalam 81 blok sampling.

Pada 81 blok sampling, ada 42.605 balita sasaran dengan rincian weightfaltering (kenaikan berat badan di bawah rata-rata) sebanyak 14.214 balita, underweight (gizi kurang) sebanyak 396 balita, stunting sebanyak 2.476 balita, wasting (berat badan lebih rendah dibandingkan dengan tinggi badan) sebanyak 1.382 balita, dan overweight (berat badan berlebih) sebanyak 2.473 balita.

Sedangkan mengerucut pada 195 RT dalam 81 blok sampling, jumlah sasaran adalah 2.074 balita dengan rincian weightfaltering sebanyak 681 balita, underweight sebanyak 200 balita, stunting sebanyak 179 balita, wasting sebanyak 104 balita, dan overweight sebanyak 186 balita.

Pada kesempatan ini, Pimpinan Bank Jateng Cabang Cilacap, Muhammad Ridowi, menyerahkan bantuan keuangan untuk penanganan anak bermasalah gizi sebesar Rp 446.082.000 kepada Pj. Bupati Cilacap. Bantuan ini selanjutnya diserahkan kepada Dinkes KB untuk tindak lanjut intervensi penanganan balita bermasalah gizi.
 (Kabiro Cilacap SG)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama