TESTING THE WATER" Menjelang Pilkada Kabupaten Inhil



Oleh ; H Mhd Ramadhani, Pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kab Inhil Bidang Hukum dan Politik


"Testing the water"adalah strategi politik yang digunakan untuk mengukur reaksi publik sebelum mengambil aksi lebih lanjut, seperti mengeluarkan _kebijakan atau keputusan.

Metode ini mencakup berbagai aspek, termasuk menilai perasaan dan opini publik, mengumpulkan informasi dari sumber-sumber seperti media massa, sosial media, dan pemerintah, serta menghadapi persoalan dan kritik dari wakil rakyat dan masyarakat. Strategi ini banyak digunakan di negara demokrasi dan disebut sebagai "testing the water" atau "cek ombak" sebelum kontestasi pemilu atau Pilkada dimulai.


Testing The Water dalam politik atau pilkada mengacu pada proses mengeksplorasi dan mengukur tingkat dukungan atau respons masyarakat terhadap kemungkinan pencalonan seseorang dalam sebuah kontestasi politik.

Ini melibatkan berbagai strategi, seperti survei pendapat, dialog dengan pemangku kepentingan, observasi terhadap respon di media sosial, dan lain sebagainya.

Hal ini dibuat untuk mengevaluasi potensi kandidat dan memahami isu-isu yang penting bagi pemilih. 

Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang peluang sukses dalam kontes politik tersebut sebelum benar-benar memutuskan untuk maju sebagai calon. 

Strategi "testing the water" merupakan metode yang digunakan oleh pemimpin politik untuk mengumpulkan informasi mengenai perasaan dan keinginan masyarakat terhadap kebijakan dan keputusan atau aksi yang sedang dan akan diambil. Adapun hasil dari testing the water ini sudah barang tentu akan menimbulkan pro dan kontra ditengah masyarakat. Hal ini merupakan sesuatu yg lumrah dan wajar.


_Bagaimana dgn situasi politik yg terjadi di Kabupaten Inhil akhir-akhir ini..?_


Satu hari setelah di tunjuk sebagai Pj Bupati inhil melalui Surat  Keputusan Mendagri pada tgl 22 Nov 2023 lalu, H Herman langsung menuju kota tembilahan krna ingin menyelesaikan APBD Murni Kab Inhil Thn 2024 yg harus segera di serahkan ke Pemprov Riau.

Dalam sebuah wawancara dgn awak media H Herman sempat mengatakan bahwa ;

"APBD ini untuk kepentingan Inhil satu tahun kedepan.Tentu saya ingin membersihkan dulu APBD itu, kita mau lihat dulu antara pendapatan dan pengeluaran cocok atau tidak, tentu akan kita bahas juga disesuaikan dengan program nasional". 

Bila kita simak dari hasil "bersih- bersih" terkait APBD yg di sampaikan, terdengar selentingan diberbagai ruang -ruang percakapan, bahwa ada banyk sekali Anggaran Thn 2024 yg dicoret oleh H Herman krna dinilai tdk pro rakyat, tdk cocok dan tdk sesuai antara pendapatan dgn belanja/pengeluaran.

Setakat ini menurut hemat penulis, hal yg demikian sangatlah patut utk kita berikan apresiasi yg tinggi.


Kembali pada judul tulisan di atas, menurut penulis 'sepertinya" gonjang ganjing politik yg sedang terjadi akhir2 ini adalah sebuah "testing the water" yg sedang "dimainkan" oleh H Herman dlm kapasitasnya sebagai Pj Bupati Kab Inhil.

Sebagai seorang  pemimpin eksekutif tertinggi di Kabupaten, yg memegang kendali pemerintahan, kemudian memiliki kewenangan membuat kebijakan dan keputusan, tentu membuat H Herman lebih leluasa utk "bergerak & bertindak".


Kita bisa melihat berbagai gebrakan kebijakan dan keputusan yg H herman buat, mulai dari membuka kran Ekspor kelapa bulat utk masyarakat di Pelabuhan prt 21, melakukan pembongkaran tempat   kuliner( Kelapa Gading)  yg disalahgunakan, membongkar kios2 yg menurut info di jadikan tempat maksiat di area Pasar Dayang Suri, semua dgn sigap dan cepat di ekseskusi.

Hari ini, terlepas dari pro dan kontra yg sedang terjadi, suka atau tdk suka, setuju atapun tidak, kebijakan & keputusan sdh di buat dan dilaksanakan.

Satu hal yg harus menjadi kesepakatan kita bersama adalah; Apapun kebijakan yg pro rakyat, utk kemaslahatan daerah dan  ummat, Wajib kita dukung bersama sama.


Menutup tulisan ini, menurut hemat  penulis bahwa Pj Bupati H Herman tentu sdh mengkaji secara matang dgn pendekatan yg objektif dan rasional  semua faktor yg mempengaruhi keputusannya untuk maju atau tdk sebagai Cabup/Cawabup dlm Pilkada Inhil tahun ini. Terlebih "testing the water" atau "cek Ombak" sdh di lempar di tengah masyarakat.

Sekarang kita sedang menunggu "Cek Ombak" selanjutnya oleh para kandidat Cabup /Cawabup Inhil lainnya.


_Wallahu A'lam._

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama