86Berita.Online//Bangka Selatan,-Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) berupaya menjaga ketersediaan pasokan pangan serta melakukan intervensi dengan melaksanakan operasi pasar dalam menstabilkan harga beras dipasaran, Selasa (20/2/2024).
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Dikukmindag) Bangka Selatan Ansyori menyampaikan pemerintah daerah akan berupaya mengatasi serta menstabilkan tingginya harga beras dipasaran saat ini dengan melakukan Operasi Pasar.
“Dikumindag Basel mencatat harga beras dipasaran saat ini mencapai Rp 18.000 ribu per kilogram atau naik Rp 4.000 per kilogram dari harga sebelumnya, “sebutnya.
Dirinya menyebutkan kenaikan beras saat ini memicu tingginya inflasi dan membengkaknya pengeluaran rumah tangga. Maka operasi pasar merupakan langkah antisipasi darurat yang bisa upayakan pemerintah.
“Kenaikan harga beras yang cukup tinggi dalam beberapa bulan ini, akan memicu tingginya inflasi. Untuk itu Pemerintah Daerah melaksanakan operasi pasar dibeberapa titik dengan harga rendah yang disubsidi pemerintah, “ujarnya.
Selanjutnya Anshori juga menjelaskan, ketersediaan beras dan pasokan berpengaruh terhadap harga, apalagi 90 persen beras didatangkan dari luar daerah seperti Pulau Jawa dan sebagian dari Sumatera Selatan.
“Tingginya harga beras ditingkat distributor juga disebabkan oleh kekurangan stok dan terkendalanya pasokan dari luar daerah karena melalui jalur laut yang sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, “terangnya.
Untuk mengatasi hal tersebut Anshori mengungkapkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov Babel untuk menjaga stok dan memastikan ketersediaan bahan pangan warga.
“Kondisi ini mesti cepat kita atasi dengan mengintervensi harga dan berkoordinasi dengan Bulog untuk menjamin ketersediaan pasokan beras dipasaran lancar, “pungkasnya. (Red/Dani)