“Pulanglah kerumah, jika ada sikap saya yang salah, saya memohon maaf. Saya tak bisa meneruskan jalan hidup ini tanpa kalian berdua,” permintaan Hasan disampaikannya kepada media.
Menurut Hasan, 10 bulan yang lalu menjadi titik awal kesedihan yang harus ditanggungnya hingga hari ini. Pagi Sabtu itu, Hasan mengaku istrinya hanya berpamitan untuk menjemput anak bungsunya pulang dari sekolah, namun sejak saat itu, mereka berdua tidak pernah lagi pulang ke rumah.
“Daya sudah berupaya mencari mereka berdua. Beberapa kali saya mendapatkan informasi keberadaan mereka, tapi saat saya susul, upaya itu tidak membuahkan hasil," tutur Hasan dengan nada sedih.
Pria yang lebih akrab disapa Hasan Boy ini mengaku sampai hari ini tidak memahami apa ikhwal sebab istrinya meninggalkan rumah. Dari sisi ekonomi, meski tidaklah berlebih, Hasan menilai tidaklah kekurangan. Setidaknya seluruh kebutuhan ekonomi rumah tangga diupayakan sesuai kemampuannya.
“Saya juga tidak pernah menyakiti fisik istri saya. Makanya saya tidak mengerti kenapa ia meninggalkan saya. Tapi jika memang ada kesalahan yang tidak saya sengaja dan tidak saya ketahui, saya memohon maaf dengan sesungguhnya,” ucap Hasan dengan harapan.
“Saya sengaja meminta bantu rekan wartawan untuk mempubllikasikan hal ini, semoga saja istri saya membaca, mengabulkan harapan saya dan kembali kerumahk” kata Hasan.
Belakangan, lanjut Hasan, ia mendapat informasi bahwa istrinya kini berada di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau dan iapun sudah menelusuri informasinya ini kepada sejumlah kerabatnya tapi belum mendaptkan informasi pasti.
“Saya minta tolong jika ada yang mengetahui keberadaan mereka untuk menghubungi saya di nomor tlp 081275731083. Pulanglah, saya rindu kamu dan anak. Kalau saya memang ada salah, saya mohon maaf,” tutup Hasan mengakhiri./*(Yanti)..