Musi Rawas- warga Dusun 7 Tribina, Kampung Bali, Desa Suro, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas terus megalami kesulitan.
Selain dikepung lalat dan bau busuk dari aktivitas kandang ayam, ternyata petani di kampung tersebut sudah 8 tahun tidak bisa menanam padi di sawah mereka karena tidak ada pasokan air yang cukup, sehingga terpaksa digantikan dengan menanam jagung.
Sebelumnya pasokan air selalu mencukupi, tetapi sejak menjamur kolam ikan di hulu beberapa tahun terakhir menyebabkan sawah warga menjadi kekurangan air. Saluran irigasi yang seharusnya membawa air ke warga sekarang kering dan hanya meninggalkan sawah mereka tanpa air.
Kondisi miris ini semakin parah karena minimnya akses internet di daerah tersebut, padahal untuk menuju kantor Bupati Musi Rawas hanya berjarak 5 menit ditempuh dengan motor. Setiap malam, anak-anak di sana harus berjuang mencari sinyal untuk belajar, dengan risiko keamanan karena juga tidak ada lampu jalan.
"Kami disini sudah 8 tahun pak idak tanam padi, idak ado airnyo jadi terpaksa ganti tanam jagung. Jadi irigasi yang direhab terus dindingnya itu yo idak berguna apo-apo toh airnyo dak sampai sini. Dulu sebelum banyak kolam ikan masih ado airnyo sekarang ck inilah kondisi nyo pak," jelas warga kepada media sambil menunjukkan kondisi lahan mereka Selasa, (5/12/2023).
Warga lainnya mengungkapkan karena kesulitan sinyal, ia terpaksa membangun tower wifi setinggi 60 meter agar bisa mengakses internet. Kondisi ini dianggap tidak relevan mengingat lokasi kampung Tribina Bali yang dekat dengan Ibukota Musi Rawas. Warga berharap agar pemerintah dapat segera mengatasi masalah pasokan air dan meningkatkan penerangan jalan, termasuk akses internet untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
"Kalau malam hari anak-anak disini berjejer pinggir jalan cari signal, kalau ditabrak motor atau mobil biso mati mereka kareno idak ado lampu jalan. Lengkap nian penderitaan kami disini, dak percayo lagi dengan janji-jani manis Pemerintah sikok pun belum ado buktinyo untuk kami," tutup warga dengan penuh kecewa. (Redaksi)