“Ria Saptarika Serap keluhan Pelaku Usaha Kuliner Terkait Kenaikan Harga Beras"


86Berita.com//Batam, Kepri - Dampak kenaikan harga beras di Batam ternyata mulai dirasakan pelaku UMKM terutama yang bergerak di bidang makanan atau kuliner.

Seperti yang dirasakan Rosmiati, salah satu pemilik rumah makan di wilayah Tanjung Riau, kota Batam, dimana dia mengatakan keuntungan yang di perolehnya dari usaha rumah makan nya saat ini makin menipis sejak harga beras naik.

“Harga makanan yang kita jual tidak kita naikan, tapi keuntungan kita jadi berkurang” ujar Rosmiati.

Keluhan tersebut di sampaikan oleh Rosmiati salah satu peserta yang hadir pada kegiatan serap aspirasi masyarakat yang di gelar oleh anggota DPD RI / MPR RI Ria Saptarika dengan tema ekonomi kerakyatan yang berkeadilan bersama masyarakat kelurahan Tanjung Riau Sekupang Kota Batam, bertempat di RM Kak Ros Tanjung Riau, senin 16/10/23.

Rosmiati melanjutkan bahwa menaikkan harga makanan yang dijual bukan merupakan pilihan yang tepat untuk saat ini, karena ada dilema tersendiri yang dirasakan oleh para pedagang makanan apabila harga di naikkan. 

Selain keluhan dari pelaku UMKM, masalah yang sama juga di sampaikan oleh salah seorang ibu rumah tangga.

Eka Sundarin, salah seorang peserta yang merupakan ibu rumah tangga mengeluhkan kenaikan harga beras mutu sedang di tingkat konsumen saat ini. Karena kebutuhan harian tidak hanya beras saja, namun komponennya masih harus ada yang lain, seperti minyak goreng serta lauk pauk lainnya. Sementara kenaikan harga beras dari Rp.2rb hingga Rp. 3rb perkilonya sangat terasa. “Kalau begini terus keadaannya bisa KO kita” ungkap eka

Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Ria Saptarika Senator asal Kep.Riau pada kesempatan tersebut mengatakan, bahwa harga beras di berbagai daerah di Indonesia lebih kurang dua bulan terakhir ini mengalami kenaikan. Dan tentunya kenaikan ini harus segera ada solusi agar harga beras tersebut tidak merangkak naik lebih tinggi lagi, ,mengingat saat ini tingkat pendapatan masyarakat yang tetap, namun jumlah uang yang harus di keluarkan untuk konsumsi rumah tangga, maupun pelaku usaha kuliner akan menjadi lebih besar di banding biasanya, dan tentunya itu memicu inflasi.

“Saya mengharapkan pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mencarikan solusi yang tepat, salah satunya bisa dilakukan oleh kepala daerah melalui dinas terkait, dan bisa juga menggandeng Buloq untuk rutin menggelar operasi pasar di berbagai titik atau lokasi hingga harga beras kembali stabil” Ujar mantan wakil walikota Batam tersebut.

Di samping itu Ria juga meminta pemerintah intens melakukan pengawasan harga beras di pasaran. Jangan sampai harga yang sudah tinggi ini, lebih melambung lagi. Karena menurutnya dengan kondisi saat ini, selain beras banyak juga harga kebutuhan lain yang naik, yang akhirnya memaksa masyarakat harus menerimanya, dan tentunya akan terasa berat bagi masyarakat menghadapi harga kebutuhan yang kian melambung.

Selain itu kenaikan tersebut pasti berdampak terhadap stabilitas keuangan keluarga, kenaikan harga beras juga akan berpengaruh besar terhadap pedagang atau pelaku UMKM sektor kuliner yang menjadikan beras sebagai bahan baku usahanya.

“Biaya produksi pedagang atau pelaku UMKM sektor kuliner pasti akan meningkat di banding biasanya dan terpaksa harus menaikkan harga dagangannya, atau tidak menaikkan harga maka akan mengurangi porsinya” ujar Ria.


(Hadi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama