ALARAM lakukan audinse di KPU Bea dan cukai Batam " bahas tentang rokok

 

Batam kepulauan Riau-Aliansi Rakyat Menggugat (ALARM) melakukan Audensi ke Bea Cukai Batam,Dalam audensi tersebut ALARM dan Bea Cukai membahas tentang rokok yang tidak bercukai dan juga rokok bercukai (legal/ilagal) karena marak beredar rokok ilegal di kota Batam, Selasa(15/03/2022).



Dalam agenda audensi itu, turut hadir beberapa ormasi dan lsm yang tergabung dalam Alarm antara lain Lembaga Aliansi Indonesia Badan Penelitian Aset Negara (LAI BPAN) LP-KPK , Bapak Awaluddin bersama sang sekretaris, Komite Lingkungan Hidup, serta penasehat hukum ALARM, Bapak Eduard Kamaleng S.H.



Dalam Audensi tersebut ada beberapa pertanyan yang di sampai kan oleh Aliansi Rakyat Menggugat (ALARM). Keadaan audinse sempat memanas dengan ada nya pertanyaan-pertanyaan yang di berikan oleh ALARM terhadap Bea Cukai Batam bahkan sempat terjadi adu argumen, Karena pihak ALARM merasa belum puas atas jawaban yang di berikan oleh pihak Bea Cukai Terkait pertanyaan batas kuoto rokok yang ada di Kota Batam khususnya di Provinsi Kepri.



Dengan keberadaan rokok yang makin beredar luas dimasyarakat baik rokok yg bercukai maupun yang tidak bercukai.



Herry marhat, inisiator Alarm mengatakan,“ pihak Bea Cukai bagian penindakan, harus turun ke lapangan untuk menindak perusahan yang memproduksi rokok yang tidak memakai pita cukai tersebut, jelas nya.



Sementara itu juru bicara  ALARM, bapak taherman Tanjung, ketua dan sekjen serta bapak Herwan dan bendahara dan lain nya, mengharap kan ada kerja sama yang baik dari KPU bea dan cukai bersama ALARM untuk tegakan penindakkan, pelanggaran yang memproduksi rokok, mau yang legal atau pun ilegal, tegas nya.



"Namun setelah mendengar kan penjelas dari bapak undani Humas bea dan cukai Batam, akhir nya suasanq mencair kembali, di akhir acara nampak keakraban antara Bea dan cukai dan Aliansi rakyat menggugat (ALARM) berfoto bersama sambil bercanda dan tersenyum mesra, akhir kata kemesraan ini jangan lah cepat berlalu dan jangan ada dusta di antara kita.


(Abdul Hadi Gus)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama