86BERITA// JAKARTA -Penularan virus corona di Indonesia masih terus terjadi. Kini, penularan penyakit Covid-19 itu meningkat drastis di luar Pulau Jawa-Bali.
Dalam dua pekan terakhir, para pemimpin negeri bolak-balik mewanti-wanti pemerintah daerah dan masyarakat mewaspadai hal tersebut.
Sebutlah Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.
Mereka mengatakan bahwa kasus Covid-19 mulai melandai di Jawa-Bali, tetapi merangkak naik di luar wilayah tersebut
Dalam rapat terbatas evaluasi perkembangan dan tindak lanjut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Sabtu (7/8/2021), presiden kembali mewanti-wanti jajarannya agar berhati-hati terhadap lonjakan kasus.
"Terjadi pergeseran lonjakan dari Jawa-Bali menuju ke luar Jawa-Bali dan selama dua minggu terakhir ini saya melihat penambahan kasus-kasus baru di provinsi-provinsi di luar Jawa terus meningkat," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu malam
Dengan adanya tren tersebut, presiden pun memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit segera mengingatkan pangdam, kapolda, danrem, dandim, hingga kapolres untuk bergerak cepat.
Setidaknya, ada tiga hal utama yang harus ditempuh. Pertama, menekan angka mobilitas masyarakat.
Upaya lainnya yakni percepatan testing dan tracing. Apabila ada warga terkonfirmasi Covid-19, pemda harus segera melakukan penelusuran siapa saja yang melakukan kontak erat dengan yang bersangkutan.
"Orang-orang yang memiliki kasus positif ini segera ditemukan, merespon secara cepat karena ini berkaitan dengan kecepatan, kalau nggak, orang punya kasus positif sudah menyebar ke mana-mana. Segera temukan," ucap Jokowi.
Terakhir yakni upaya treatment. Jokowi berpesan, jika ada warga yang terkonfirmasi Covid-19 maka harus segera dibawa ke fasilitas isolasi terpusat.
Gubernur, bupati, dan wali kota bertugas menyiapkan fasilitas isolasi terpusat di wilayah masing-masing dalam jumlah yang mencukupi
Fasilitas isolasi terpusat bisa memanfaatkan gedung sekolah, balai, gedung olahraga, dan lainnya.
Presiden pun menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk ikut membantu menyiapkan fasilitas isolasi terpusat di daerah.
"Dan juga libatkan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), terutama dalam penanganan pasien. Kalau di Jawa ini ada yang lewat telemedicine, kalau enggak lewat telepon pun nggak apa-apa. Ini untuk mengurangi angka kematian yang ada," kata Jokowi.
Terakhir, yang tak kalah penting, Jokowi ingin angka vaksinasi Covid-19 terus dipercepat.
Ia mewanti-wanti jajarannya supaya tidak menyimpan stok vaksin terlalu lama. Persediaan vaksin, kata dia, harus segera disuntikkan ke warga
"Kalau gubernur mendapatkan vaksin, bupati dapat vaksin, wali kota dapat vaksin, jangan biarkan vaksin itu berhenti sehari dua hari, langsung suntikkan pada masyarakat," ujar Jokowi.
Semakin cepat vaksin disuntikkan, kata presiden, masyarakat kian cepat mendapat perlindungan. Ia menyebut vaksin merupakan salah satu kunci penanganan pandemi.
Jokowi akan selalu memantau angka kecepatan vaksinasi.
"(Kalau stok vaksin) habis, minta pusat lagi. Jangan ada stok vaksin terlalu lama baik di dinkes maupun di RS, puskesmas. Perintahkan semua segera suntikkan," kata dia
Beberapa waktu terakhir sejumlah pejabat pemerintahan mengklaim bahwa kasus Covid-19 di Jawa-Bali mulai menunjukkan penurunan.
Hal itu disebut-sebut karena keberhasilan PPKM Darurat dan PPKM Level 3-4.
Namun demikian, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, penularan tinggi masih terjadi di Jawa-Bali.
Data Satgas pada Minggu (8/8/2021) memperlihatkan bahwa terjadi penambahan 26.415 kasus Covid-19 dalam 24 jam.
Meski nampak turun, faktanya jumlah testing atau spesimen yang diperiksa juga berkurang drastis. Penambahan tersebut diperoleh dari pemeriksaan 166.764 spesimen
Angka kasus baru Covid-19 itu menyebabkan total kasus positif di Indonesia kini mencapai 3.666.031 orang sejak pengumuman kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Kasus baru tersebut tersebar di 34 provinsi. Tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus tertinggi yang didominasi Pulau Jawa.
Kelimanya yakni Jawa Tengah (4.693 kasus baru), Jawa Timur (2.537 kasus baru), Jawa Barat (2.248 kasus baru), DKI Jakarta (1.649 kasus baru), dan Kalimantan Timur (1.576 kasus baru).
Dalam periode yang sama, Satgas mencatat ada penambahan 48.508 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Dengan demikian, total pasien sembuh dari Covid-19 ada 3.084.702 orang.
Selain itu, ada penambahan 1.498 pasien meninggal dunia, sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 kini menjadi 107.096 orang.