86BERITA// BATAM - Ratusan warga Pasar Induk Jodoh Batam, melakukan Unjuk Rasa di kantor DPRD Batam, Batam Center, Rabu 28/7/2021
Mereka turut membawa jenazah Friska boru Ginting, yang di duga meninggal saat pembongkaran Pasar Induk Jodoh pada Senin (26/7/2021) lalu. Friska meninggal karena sakit.
Dalam orasinya, mereka meminta anggota DPRD Kota Batam memberikan perhatian pada masyarakat, terutama masyarakat kecil yang saat ini tinggal di bekas bangunan Pasar Induk Jodoh.
"Tadi siang, pihak keluarga Friska bergabung dengan ratusan warga yang mayorita adalah penghuni gedung Pasar Induk Jodoh dalam aksi protes di halaman kantor Wali Kota Batam, Jalan Engku Putri, Batam Centre.
Rencananya, jenazah Friska akan dimakamkan di Pemakaman Umum Sei Temiang, Batu aji. Namun sebelum ke pemakaman Temian, massa terlebih dahulu membawa jenazah tersebut ke kantor Pemko Batam dan gedung DPRD.
Pantauan awak media 86berita.com
Sambil menelan kekecewaan, massa kemudian memutuskan meninggalkan lokasi demo, dan bergerak beriringan menuju pemakaman Sei Temiang.
Sebagai informasi, Friska Ginting merupakan pedagang di kawasan Pasar Induk Jodoh. Kini ia sudah tiada, dan meninggalkan dua anak laki-laki yaitu Suranta (15) dan kelvin (12), serta satu suami, Johnson Sembiring. (Abdul Hadi)