86BERITA // MUSI RAWAS - 5 juni 2021, Desa tambangan yang berada di kecamatan BTS ulu cecar kabupaten musi rawas kini telah di berlangsung pembangunan jembatan layang-layang, namun sayangnya di tengah-tengah proses pengerjaan proyek yang sudah berlangsung ini terkesan tidak transparan.
Berdasarkan hasil pantauan awak media di lapangan sabtu siang tgl 5juni 2021 pengerjaan proyek tersebut terlihat janggal di karenakan tidak adanya papan merek atau plang merek resmi yang di pasang di lokasi pengerjaan proyek, padahal papan merek tersebut sangatlah penting untuk di pasang karena berisikan informasi tentang sumber anggaran, jumlah anggaran, dan yang lainnya.
Di samping itu juga, hal tersebut sudah menjadi standar atau SOP dalam pengerjaan proyek yang menggunakan anggaran pemerintah di mana anggaran pemerintah juga berasal dari uang rakyat atau masyarakat. sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” ungkap warga yang mengetahui betul tentang proyek itu.
Salah satu warga setempat yang tidak ingin namanya di sebutkan saat di konfirmasi oleh awak media menjelaskan, bahwa pengerjaan proyek ini sudah berjalan 3 bulan namun papan merek atau plang merek tak kunjung di pasang, dan hal tersebut juga pernah di tanyakan oleh warga setempat kepada pihak yang bertanggung jawab atas pengerjaan proyek tersebut, namun jawabannya papan merek masih dalam proses perjalanan untuk di bawa ke sini, kata warga setempat yang tidak ingin di sebut namanya.
Lalu, warga setempat mengarahkan awak media untuk bertanya langsung kepada koordinator pekerja yang ada di sana yang bernama pak “Muji” untuk megetahui duduk persoalan yang sebenarnya. Dan awak mediapun langsung ke tempat kediaman pak Muji yang kebetulan tidak jauh dari lokasi pengerjaan proyek.
Pak Muji selaku koordinator pekerja saat di jumpai awak media menjelaskan, bahwa memang proyek ini di kerjakan sudah berjalan 3 bulan lamanya, megenai papan merek yang belum di pasang sudah saya minta kepada atasan.
Selanjutnya, PT. Sriwijaya Karya adalah yang mempekerjakan kami, saya sebagai koordinator pekerja di beri target oleh pihak perusahan sampai bulan november atau selambat-lambatnya desember ini harus selesai, dan insya allah saya sanggup, tutupnya dengan nada yang sedikit agak gugup.
(rls/Redy Dan Tim)